Kilometer.co.id, Jakarta Pemerintah memperbarui data kasus pasien yang positif terinfeksi virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Jumlah kasus positif Corona kini bertambah menjadi 1.046 orang sesuai kabar dari Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (27/3/2020).
Korban wabah coronavirus semakin bertambah, sementara yang sembuh masih berada di bawah 50% berbanding korban meninggal. Dalam sepekan ini data positif terinfeksi diperkirakan akan menembus angka 1000, korban meninggal di kisaran 10% dari keseluruhan yang positif terinfeksi; dan mereka yang dapat sembuh hanya di bawah 5%.
Sesuai anjuran WHO (World Health Organisation), Pemerintah telah meningkatkan social distancing menjadi physical distancing. Jaga jarak aman tidak lagi antar komunitas dalam pertemuan-pertemuan outdoor, tetapi untuk tetap waspada menjaga jarak di lingkup indoor, termasuk dalam rumah.
Sulawesi Utara dan konon kabarnya Papua serta beberapa daerah lainnya telah menutup akses keluar-masuk bandara dan pelabuhan laut untuk menekan penyebaran virus corona. Masyarakat di berbagai tempat mulai membatasi diri untuk tidak melakukan pertemuan atau perjumpaan secara langsung. Juga tidak menghadiri pertemuan yang dianggap kurang penting.
Masa dua pekan ini, sesuai himbauan pemerintah pusat dan daerah, gereja juga sudah meniadakan pertemuan ibadah, dan memanfaatkan media sosial dan whatsapp group untuk saling komunikasi dan menguatkan iman. Para pendeta dan gembala jemaat berupaya mengambil inisiatif untuk tetap memantau warga gerejanya melalui akses komunikasi dalam jaringan internet (online).
Terkait hal itu, Ketua Umum Yayasan Jaga Kawal Kekristenan Indonesia (Christian Watch) Ps. Joshua B. Tewuh, DBS menghimbau kepada seluruh warga gereja untuk mengikuti dan menerapkan anjuran pemerintah dengan baik.
“Work and stay at home, and keep pray ! Meskipun sudah berdoa, bukan berarti tidak cuci tangan dan tidak menjaga jarak aman. Tetap sesering mungkin mencuci tangan di air yang mengalir, gunakan disinfektan di seluruh ruangan rumah.”
Dr. Joshua B. Tewuh bahkan menyebutkan, hal-hal yang berkenaan dengan kebersihan fisik itu penting untuk mencegah meluasnya penularan wabah virus Corona, disamping tidak lupa beristirahat yang cukup, olah raga yang cukup dan makan yang cukup serta minum vitamin C & E atau Suplemen Kesehatan dan Kebugaran, juga jangan stress, jangan takut dan jangan kuatir, tetap berdoa, memuji dan menyembah Tuhan Yesus. Hal lain yang harusnya menjadi prioritas dalam kehidupan kekristenan adalah selain Jaga kebersihan jasmani, juga kesehatan jiwa dan kemurnian roh serta terus mengaktifkan imunisasi iman berupa persekutuan intens dengan firman Tuhan, agar tak ada celah bagi roh-roh jahat untuk meruntuhkan Iman Percaya kita, serta tetap merawat kredibilitas kerohanian Kristen kita dari ancaman kehancuran yang dirancang oleh si jahat, yang dapat membinasakan orang percaya sekalipun.
“COVID-19” adalah salah satu kemasan jahat yang diproduksi oleh ‘oknum dan kekuatan anti-Christ’ untuk mengukur efektifitas dan efisiensi penguasaan total umat manusia dibawah kepemimpinan Sang Dajal – Anti Kristus dengan Grand Design Politiknya: Satu Pemerintahan Sedunia, Satu Mata Uang Sedunia dan Satu Agama dan Sistem Kepercayaan Sedunia untuk Melawan Yesus Kristus – Raja diatas segala raja beserta dengan Para PengikutNya yang setia.
CORONA VIRUS Ini bukan virus biasa yang bisa disembuhkan oleh obat generik atau obat yang memakai resep dokter dan bisa dIbeli di Apotik dan atau di Toko Toko Obat, Bukan!
COVID-19 diyakini merupakan ‘Senjata Kimia’ yang dirancang oleh antek antek Sang Dajal sebagai gerakan terselubung untuk pembunuhan massal umat manusia dan penghancuran secara TSM (Terstruktur, Sistematik dan Masif) terhadap kekuatan KEAGAMAAN UNIVERSAL, khususnya terhadap IMAN KRISTEN Yang Sejati.”
Jangan mudah dikelabui oleh issue apapun juga, terutama issue tentang pertarungan industri dan ekonomi antara China dan Amerika, ini murni gerakan awal dari persiapan kerja paripurna Si Anti-Christ untuk Misi Genosida Umat Manusia. “Ketika China (Negara Sang Naga Di Wahyu 13) membuka diri terhadap gerakan Kekristenan, maka bangkitlah gerakan-gerakan anti-Christ dengan kemasan-kemasan baru yang kreatif dan akan terus berkembang dengan banyak variasinya. Dimana ada kebangkitan Kekristenan, disitu banyak bermunculan berbagai gerakan anti-gereja, Anti kekristenan sebagai proyeksi Anti Kristus, termasuk penyesatan melalui kemasan-kemasan doktrin teologi yang tidak Alkitabiah.”
Waspadalah, namun tetap tenang, dan berdoalah minta hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan Yesus serta kiranya kita senantiasa diberkati dengan kekuatan dan kesehatan serta dilindungi dimanapun kita anak anak Tuhan berada.
Sebagai Catatan Penutup:
“Ketahuilah dan Ingatlah, bahwa kita orang Kristen memiliki 7 Perlindungan Dasar sebagai bawaan orang beriman: Pertama, Anti-Body Bawaan Lahir kita; kedua, Perlindungan Darah Yesus Kristus; ketiga, Kuasa Adikodrati Roh Kudus; keempat, Kekuatan Supranatural Allah, yakni Injil Kristus/Firman Kebenaran; kelima Iman kepada Yesus Kristus yang mengalahkan dunia;
Keenam, Doa Orang Benar yang sangat berkuasa; Serta terakhir, Nyanyian Rohani, Pujian-pujian Pengagungan dan Penyembahan kepada Yesus Kristus Tuhan, God bless Indonesia and God bless us, amin. Salam Kasih Persaudaraa Dalam Yesus Kristus Tuhan Kita,
Dari Saya: Ps. Joshua B. Tewuh, DBS ( General Overseer Christian Watch ).