Kilometer.co.id, Bekasi- Perputaran perekonomian nyaris berhenti selain diakibatkan virus corona atau covid 19 masih tergolong awal tahun di mana semua perusahaan sedang mengatur rancangan serta target yang mau dicapai.
Ir. Soleman R. Matipanna, MH. Direktur PT. Rande Buana Teknik yang bergerak dalam bidang Supplying, Engineering Contractor fabrication Solution, Chemical Construction, sebagai pengusaha muda juga merasakan dampak tersebut.
Lalu seperti apa bagi pria lulusan Universitas Hasanuddin Makassar dan gelar masternya yang diraih dari Universitas Gadjah Mada Jogja, dia mengakui bahwa dampak wabah Corona ini significant, apalagi saat ini masih di awal tahun perusahaan perusahaan banyak membuat planning atau rencana kerja dengan target yang ingin dicapai di tahun 2020 ini, serta ekspansi yang dicanangkan. Semua itu secara otomatis menjadi rontok, tukasnya.
Virus Corona menjungkirbalikan baik dalam hal ekonomi makro dan mikro pun berdampak. Bukan saja Indonesia tetapi keadaan ekonomi duniapun krisis. Pertanyaannya tergantung pengusaha menyikapinya. Seperti bagaimana beradaptasi dengan situasi kondisi yang ada saat ini. Memang berat karena tidak seperti situasi yang normal.
“Peran pemerintah sangat dibutuhkan, minimal bisa meminimalisir kerugian pengusaha. Karena bicara pengusaha mata rantainya cukup banyak seperti kewajiban pada karyawan, supplier dan mitra-mitra usaha lainya”. ungkap pria peraih penghargaan figur muda dari PEWARNA ini.
“Beruntung dalam kondisi ini hubungan dengan relasi dan mitra usaha saat ini cukup baik , karena masing-masing saling memahami, seperti proyek yang tertunda pelaksanaanya, order barang keluar negeri tapi barangnya terhambat”, ujar pria yang aktif dalam pelayanan penjara ini.
Kemudian masalah jadwal pembayaran yang seharusnya sudah jatuh tempo mau tak mau minta ditunda.
“Tapi yang paling penting bagi saya pribadi adalah bagaimana para karyawan tidak di PHK, kecuali mungkin perusahaan skala besar tentunya tidak bisa dihindarkan untuk PHK karyawannya, atau minimal dirumahkan”, bebernya ayah tiga anak ini.
Tak heran kalau ada juga beberapa perusahaan yang hanya sanggup membayar karyawannya setengah gajinya. Tetapi beruntung karena masing-masing pihak mau menerima kenyataan ini.
Menyikapi kebijakan lockdown dengan situasi ekonomi yang sangat rapuh seperti saat ini, lockdown akan lebih memperparah dunia usaha. Lantaran semua kantor terkunci, pelayanan public ditutup, semua menjadi terhenti.
“Kebijakan pemerintah mengawasi pergerakan masyarakat (social distancing) itu yang paling masuk akal karena perekonomian masih bisa tetap berjalan walau tidak maksimal. Beda kalau LOCKDOWN diterapkan, orang orang tidak bisa bergerak kemana-mana”, ujar pria yang dekat dengan wartawan ini.
Karena kalau lockdown bagi yang sudah sukses, punya tabungannya banyak yah fine fine saja. Tetapi masih banyak orang yang saat ini mencari makan dan hanya cukup untuk makan satu hari.
Dengan kebijakan pemerintah saat ini membuat beberapa orang masih bisa keluar untuk bekerja, berarti masih ada pemberi kerja, artinya perekonomian masih berjalan.
Bisa dibayangkan kalau lock down perekonomian benar benar berhenti, orang hanya di rumah saja. Bagaimana kalau tidak ada pendapatan lalu perut lapar, keluarga tidak bisa makan. Bukan tak mungkin pikiran pikiran menjadi benih tindakan kriminal.
Kecuali pemerintah bisa menyediakan makan bagi semua masyarakat hingga lapisan paling bawah, lock down bisa dilakukan.
Menghadapi situasi ini Soleman berharap kesadaran masyarakat sangat diperlukan, bahkan daya paksa dari pemerintah untuk menertibkan masyarakat yang tidak mengindahkan anjuran pemerintah (physical distancing) juga sangat diperlukan, Dengan harapan perekonomian bisa tetap berjalan.
Kalau semua pihak antara masyarakat, pengusaha dan berbagai elemen anak bangsa bisa bekerjasama pemerintah tidak perlu sampai menerapkan kebijakan lock down, hingga wabah COVID 19 ini bisa berlalu.
Sekali lagi Soleman yang juga ketua MUKI Kota Bogor ini, berharap pemerintah dan masyarakat Indonesai bisa saling bahu membahu untuk bersama sama menghadapi wabah COVID 19 ini, dan keadaan bangsa dan negara bisa segera kembali pulih seperti sedia kala.