Pdt. Rubin Adi Abraham: GBI Tetap Prioritas Pelayanan Saya

Jakarta, kilometer.co.id- Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) kembali akan menggelar Sidang Sinode XVI pada akhir Agustus ini. Di salah satu agenda kegiatan, Sinode GBI menjadwalkan pemilihan Ketua Umum Sinode untuk memimpin gereja dengan 3,2 juta umat itu, selama empat tahun ke depan. Salah satu nama yang akan maju sebagai kandidat adalah Ketua STT Kharisma, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham.

Saat ditemui wartawan di sela acara seminar interaktif bertajuk “Karya Roh Kudus dan Pentakosta Ke-3” yang digelar di Motivator Hall, AXA Tower, Jakarta (24/08/2019), Pdt. Rubin Adi menjelaskan  dirinya siap jika dipercaya untuk memimpin GBI.

Selain mengetuai STT Kharisma Pdt. Ruben Adi dikenal juga aktif di dalam pelayanan lintas gereja non GBI, baik di dalam maupun luar negeri. Jika Tuhan menghendakinya memimpin GBI, Pdt. Rubin menambahkan, dirinya siap mempriotitaskan waktu dan tenaganya untuk GBI.

“Dan beberapa memang mempertanyakan, akan ada waktunya tidak, dan sebagainya. Tapi saya yakin, waktu itu kan 24 jam sehari. Tergantung dari prioritas kita. Saya sering diundang ke berbagai gereja non GBI kadang. Dan bisa pelayanan ke luar negeri satu atau dua bulan sekali.  Tentu ketika Tuhan percayakan saya (menjadi Ketua Umum GBI), maka pelayanan-pelayanan ke gereja-gereja lain dan pelayanan ke luar negeri akan dibatasi. Kalau Tuhan mempercayakan, tentu akan saya lakukan dengan bertanggungjawab,” ungkap Ketua Departemen Bidang Teologi, Pendidikan dan Pelatihan GBI ini.

Usung GBI SEHATI

Jika memimpin nanti Pdt. Ruben mengaku akan mengusung tagline GBI SEHATI. Dimana “S” yang merupakan singkatan dari “Sinergi potensi”. Maksudnya adalah GBI harus menekankan kesatuan hati antar semua gereja, gereja besar perlu mendukung dan mengayomi gereja kecil, tanpa harus menjadikannya sebagai cabang. Ada pembapaan rohani dan mentoring pelayanan gereja, agar semua gereja lokal untuk mendapat kesempatan maju bersama. Lebih lanjut dijelaskan, sinergi juga harus dilakukan dalam pelayanan masyarkat, khususnya pelayanan pendidikan dan lembaga kesehatan.

Sementara itu “E” berarti “Erat dengan Roh Kudus”. Di bawah kepemimpinannya GBI akan menekankan pengajaran Alkitabiah bercirikan Pentakosta berdasarkan pengajaran dari pendiri GBI, yakni Pdt. Dr. H.L. Senduk, atau yang lebih dikenal sebagai “om Ho”. Pengajaran relevan dengan kehidupan sehari-hari namun berpusat kepada Kristus dan kerajaan-Nya. Karya Roh Kudus harus nyata dan wujud karunia dan buah roh dalam hidup pribadi dan pelayanan gereja. Penekanan pada doa, pujian dan penyembahan.

Untuk “H” menurutnya adalah “Harmonisasi Pelayanan dan Keluarga”. Pada poin ini dia menghendaki GBI harus menjadikan keluarga sebagai basis kerohanian dan pelayanan, karena keluarga yang sehat akan menciptakan gereja dan masyarakat yang sehat. Perlu ada retreat dan pembinaan hamba Tuhan di berbagai daerah, pembinaan pria, wanita, pasangan suami istri,  juga penerapan prinsip-prinsip penting kepada anak.

Potensi generasi muda gereja juga tak luput dari perhatiannya. Untuk itulah akronim huruf “A” memiliki pengertian “Aktivasi Pemimpin Muda”. Lebih lanjut dijelaskan GBI mendukung terjadinya kegerakan rohani (revival) pada generasi muda dan anak, dimotori oleh anak-anak pendeta GBI. Potensi ‘NEXT  GENERATION’ harus dikembangkan sehingga mereka berdampak bagi gereja dan bangsa.

Di huruf “T” sendiri merupakan singkatan dari “Teknologi Terpadu dan Transparansi”. Dalam penjabarannya dikatakan GBI akan meningkat pelayanan online. Setiap BPD (Badan Pekerja Daerah) perlu ada kantor  yang dilengkapi peralatan teleconference untuk rapat koordinasi dan Sekolah Tinggi online untuk para pejabat GBI. Peningkatan media juga radio antar GBI.

“Kita akan membuat saluran khusus Bethel TV sehingga semua kegiatan bisa diliput.  Keuangan BPH  akan dibuat transparan kepada MPL dan BPD menggunakan manajemen keuangan modern, dengan auditor sebagai pengawasnya. Jika saya terpilih sebagai ketua umum, maka honor saya akan dialokasikan mendukung ketua BPD yang belum menerima persembahan kasih, atau digunakan untuk mendukung GBI yang ada di daerah terpencil,” jelas Pdt. Rubin.

Sedangkan huruf terakhir “I” adalah singkatan dari “Implementasi Misi dan Pemuridan”. Misi dilakukan dengan beragam bentuk, misalnya: penanaman gereja (hingga tercapai target 10.000 gereja lokal), pelayanan masayarakat, penjangkauan orang di marketplace, termasuk training pengelolaan keuangan yang benar bagi semua anggota GBI, supaya mereka hidup dalam berkat dan menjadi berkat bagi orang lain.

Khusus terkait “Implementasi” dan melahirkan 10 ribu gereja lokal sesuai dengan visi pendiri GBI, Pdt. Ruben Adi beprinsip yang harus dilakukan pertama kali untuk mewujudkannya adalah menjadikan gereja sehat.

“Gereja harus disehatkan dahulu. Gereja yang sehat pasti akan ‘beranak’,” jelasnya lagi.

Tidak Ada Rivalitas

Mantan Ketua Departemen Pemuda dan Anak GBI selama dua periode itu lalu juga menjawab soal adanya pandangan miring dari sejumlah pihak terkait hubungannya dengan Pdt. Dr. Japarlin Marbun yang akan sama-sama maju di bursa pemilihan Ketua Umum GBI. Pdt. Ruben Adi mengatakan bahwa hubungannya dengan pejabat petahana Ketua Umum GBI itu sangatlah baik. Dirinya menggambarkan, keakraban itu dapat dilihat dengan suasana  yang sangat cair ketika keduanya menghadiri Sidang MPL (Majelis Pekerja Lengkap) GBI, yang digelar pada 21 hingga 23 Agustus lalu. Terlebih, lanjut Pdt. Rubin, keduanya merupakan sahabat sepelayanan selama empat tahun belakangan ini.

“Selama ini kan kami satu tim, dalam arti beliau sebagai Ketua Umum lalu saya sebagai Ketua. Kemarin malam sehabis MPL juga kami ngobrol sampai larut malam, jalan dengan mobil juga sama-sama. Jadi saya tidak menganggap (Pdt. Japrlin) sebagai rival atau apa. Orang-orang lain saja (yang beranggapan seperti itu),” ungkapnya.

Malah, Pendeta Rubin Adi menambahkan, dirinya dan Pdt. Japarlin memiliki kesamaan soal pemahaman  GBI ke depan.

“Kita ngobrol bersama, jadi kita pemikirannya supaya bagaimana GBI ini lebih maju,”tutupnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *