Jakarta, kilometer.co.id – Rencana pemberian penganugerahan Apresiasi Pewarna Indonesia (API) 2019 yang akan diadakan pada 29 Maret 2019 mendatang di Bandung mendapat pujian dari Sekretaris Jenderal SANI (Sahabat Advokat Nusantara Indonesia) Fenni Yolandani SH. Fenni meyakini melalui perhelatan API 2019, kehadiran PEWARNA sebagai organisasi yang mewadahi profesi wartawan Nasrani akan semakin diperhitungkan oleh khalayak luas. Hal ini dikatakan Fenni saat bertemu dengan beberapa rekan PEWARNA Indonesia di salah satu restoran seafood di jalan Batu Ceper, Jakarta Pusat, Jumat malam (15/03/2019).
Menurut Fenni, makin diperhitungkannya kehadiran PEWARNA berpangkal dari popularitas nama organisasi tersebut di kalangan lintas profesi. “Awalnya, saya mendengar dari komunitas pengacara bahwa PEWARNA adalah suatu komunitas wartawan Kristen. Saya pikir PEWARNA ini kan komunitas yang biasa-biasa saja, baru muncul. Ternyata setelah saya ngobrol sana-sini PEWARNA itu sudah banyak yang kenal,” ungkapnya.
Fenni lalu bercerita soal kenangan saat dirinya menerima penghargaan dari PEWARNA Indonesia di Seminyak, Bali, Agustus 2018 lalu. Menurutnya ada kebanggaan tersendiri ketika menerima penghargaan tersebut. “Satu hal yang perlu saya syukuri, anugerah Tuhan-lah kalau saya bisa sampai mendapatkan apresiasi ini. Waktu menerima penghargaan di Bali, saya merasa bangga. Jadi kalau saya mendapatkan penghargaan dari komunitas ini ya sangat bangga,” kata penerima anugerah ‘Sahabat PEWARNA Indonesia’ tahun 2018, itu.
Terlebih di momen tersebut, lanjut Fenni, PEWARNA bisa menghadirkan sejumlah tokoh penting yang di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), Sugeng Teguh Santoso SH. Menurutnya, itu makin membuktikan bahwa PEWARNA sudah makin dikenal oleh banyak orang. Jangan pernah bertanya pada Fenni apa saja kesibukannya, raut wajahnya yang manis tetapi juga tegas menandakan ia seorang profesional dalam meniti karirnya sebagai advokat. Perjuangannya membela kelompok-kelompok minoritas di negara ini sudah teruji melalui apresiasi berbagai lembaga-lembaga yang menghargai jejak rekamnya.
“Ternyata ada juga advokat senior saya, pak Sugeng Teguh Santoso. Beliau ini adalah orang yang sangat pilah-pilah karena nggak bisa sembarang orang. Posisinya sebagai Sekjen di PERADI ya, PERADI se-Indonesia lagi. Saya sampai kaget kok sampai pak Sugeng sampai bisa ada di sini? Berarti PEWARNA ini sudah dikenal,” kata wanita yang juga pernah menerima penghargaan di bidang Advokat se-Jawa Barat’ dari salah satu media nasional tertua di Indonesia.
Jemaat GPdI (Gereja Pentakosta di Indonesia) Taman Holis, Kota Bandung, itu, juga mengutarakan bahwa dirinya siap mendukung kegiatan Apresiasi Pewarna Indonesia 2019 yang akan dilaksanakan akhir Maret mendatang. Dia juga mengimbau agar wartawan yang tergabung di PEWARNA bisa terus menjaga kekompakan yang ada, sekaligus menjunjung tinggi profesionalitasnya dalam melahirkan karya.
“Harapan saya ke depan, wartawan juga harus lebih hati-hati dalam menulis beritanya. Karena tidak semua yang mereka tuliskan benar apa adanya dari narasumber yang berbicara. Kadang berlebihan, ditambahi, atau bahkan ada yang dipotong. Jangan seperti itu,” kritiknya. Fenni berjanji untuk berupaya hadir di perhelatan Apresiasi Pewarna Indonesia 2019 di Bandung, “Meski bertepatan ada Kongres PERADI di Malang, Jawa Timur.” [RA]