Kilometer.co.id Jakarta- Indonesia adalah negara yang memiliki banyak gunung berapi atau dikenal dengan Ring of Fire. Maka dari itui bencana Alam erupsi gunung berapi, gempa tektonik dan longsor kerapkali terjadi. Dengan kondisi yang demikian diperlukan pengetahuan dan kemampuan tanggap bencana. Demikian yang Antonious Natan katakan menjawab pertanyaan wartawan kilometer.co.id tentang. Mengapa pentingnya dilakukan pelatihan Peduli Bencana (PeNa).
Pelatihan yang berlangsung mulai Kamis-Sabtu (21-23/11) di Istana Kana, Jakarta. Diikuti oleh 25 peserta. Menurut Natan Pelatihan ini sebagai dasar pengetahuan dan kemampuan untuk menghadapi bencana. Apakah itu bencana kebakaran hingga bencana alam. Materi yang disampaikan adalah kurikulum Cepat Evakuasi Respon Tanggap Bencana (CERT) dan Rekomendasi Badan Nasional Penamggulangan Bemcana (BNPB)
Nathan menjelaskan kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama fasilitator Jaringan Doa Nasional (JDN), Yayasan Alfa Omega Care, Royal Ranger, My Home, Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia dan Lumbung Yusuf Indonesia. “Pelatihan ini perdana, tapi kedepan akan kita buat juga didaerah-daerah” cetus Nathan.
Mengenai mengapa pesertanya mayoritas wartawan, Ia menjawab untuk perdana ini pesertanya mayoritas wartawan dengan maksud supaya wartawan memiliki pengetahuan dan kemampuan tanggap bencana dan pengetahuan ini bisa disampaikan juga ke baik keluarga dan masyarakat luas melalui pemberitaan. Dengan demikian bagi anggota atau kelompok masyarakat yang ingin mendalami hingga memiliki sertifikat tanggap bencana dapat datang ke kami untuk diberikan pelatihan.
Menutup wawancara Nathan berpesan pentingnya setiap anggota masyarakat untuk ikut dalam Gerakan Siaga dan Tanggap Bencana. (Gesit) , agar dapat meminimalisir korban bencana.
(endharmoko)