Kilometer.co.id Jepara Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA) setelah lima hari bergiat di desa Bondo Jepara mengambil gambar untuk pembuatan film pendek yang berkisah tentang Kyai Tunggul Wulung Sabtu 25/3/23, berkempatan berziarah di makam besar seorang rasul Jawa ini yakni Kyai Ibrahim Tunggul Wulung.
Berkisah tentang makam yang setahun lalu di renovasi PEWARNA dengan GITJ Bondo ini masih nampak bagus sekalipun di bangun dengan sederhana. Menarik dari kisah masyarakat di sekitar makam sebut saja ibu Yani menceritakan saat ini banyak orang berziarah ke makam Kyai Tunggul Wulung.
“Sekarang banyak yang berkunjung untuk melihat langsung makam Kyai Tunggul Wulung bahkan ada orang bule yang juga berkunjung”, terang Yani pada tim saat bertemu.
Tentu kabar tersebut merupakan sukacita tersendiri bagi PEWARNA yang sengaja membuat acara untuk mendudah kembali tokoh-tokoh penginjil pribumi yang sudah berjerih payah mengabarkan berita tentang kabar baik tersebut, agar mendapat perhatian gereja dan juga negara.
Berkenaan dengan semakin banyaknya masyarakat baik Kristen maupun masyarakat umum yang pengen tahu keberadaan makam Tunggul Wulung berarti tujuan dan pesan yang disampaikan PEWARNA cukup membanggakan oleh karenanya agar kebesaran Kyai Tunggul Wulung dalam memberitakan injil di tanah Jawa ini semakin diketahui banyak orang, maka perlu dibuatkan visulisasinya berupa film pendek ini.
Kyai Tunggul Wulung beberapa literasi menyebutkan seorang bangsawan Keraton Mangkunegaran Solo. Kyai Tunggul Wulung menurut tradisi lisan merupakan anak seorang selir Raden Ngabehi Atmasudirdja (Bupati Pulisi Pura Mangkunegaran) yang dilahirkan kira-kira pada tahun 1800 dengan nama asli Raden Tandakusuma.
Konon keterlibatannya dalam perang Diponegoro kemudian kalah kyai Tunggul Wulung bersembunyi di daerah yuwana Pati Jawa Tengah dengan menyamar sebagai Ngabdullah. Kemudian melalui pencariannya siapa itu ratu adil lalu bersemedi di Gunung Kelud dan berjumpalah dengan siapa ratu adil ini kemudian berubah nama Kyai Ibrahim Tunggul Wulung dengan memberitakan injili keselamatan di sekitar Juwana, Jepara, Pati dan sekitarnya.
Kembali kepada Tim Film pendek yang merupakan tindak lanjut dari program Napak Tilas Rasul Jawa (NTRJ) ini setelah 5 hari di Jepara tepatnya desa Bondo, Bangsri berkesempatan menziarahi tokoh legendaris dari Jepara ini.