Lima Puluh Tahun Pdt Nus Reimas Menyerahkan dirinya Untuk Melayani Tuhan

Kilometer,co .Id, Jakarta– Pendeta Dr. (HC) Nus Reimas seorang pria yang terpanggil dari sebuah desa di kepulauan Kei, cita-cita masa kecil bisa membuat kapal lantaran terlahir di pulau membuat masa remajanya masuk kuliah jurusan tehnik. Namun tepatnya tanggal 21 Januari lima tahun yang lalu, saat ada pelayanan yang diselengarakan oleh LPMI. Seketikan Nus mengangkat tangannya sewaktu pembicara menanyakan siapa yang mau melayani.

Bermula dari situlah kemuadian Nus melupakan semua cita-citanya lalu menyerahkan diri secara total bergabung di pelayanannya bersama Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI).

Usia emas pelayanan Pdt. Nus Reimas bersama LPMI diperingati dengan ibadah syukur bersama keluarga dan sahabat pelayanannya, yang digelar di Ballroom Jimbaran, Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Sabtu pagi (21/1).

Perjalanan Pendeta yang merupakan penggagas dari Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili di Indonesia (PGLII) itu diabadikan melalui kolase foto.

Dibuka dengan foto kenangan akan kampung halamannya yang terletak di Rerean, Kei Besar Selatan, Provinsi Maluku Tenggara lalu dilanjutkan dengan kenangan masa muda Pendeta Nus maupun ketika menjalin kedekatan dengan banyak tokoh gereja maupun tokoh Tanah Air.

Pada kesempatan itu Pdt. Ronny Mandang membawakan firman di ibadah syukur “Lima Puluh Tahun Pelayanan Pdt. Nus Reimas Bersama dengan LPMI” yang mengusung tema “Only by His Grace“.

Dalam pesannya, Pdt. Ronny mengutip Filipi 1:6. Kesan tentang Pak Nus, sapaan akrab Pdt. Nus Reimas dari Pdt. Ronny Mandang, adalah bagaimana sosok rendah hati tersebut banyak memberikan inspirasi bagi para penginjil dan hamba Tuhan lainnya selama lima dasawarsa.

“Ucapan Pak Nus yang selalu memotivasi saya adalah ‘Do The Best Untill The End’. Kalau kita bekerja yang terbaik bukan hanya pada awalnya, ‘Not Starting Well, but Finishing Well’,” kata Pdt. Ronny Mandang.

Ketika memberi sambutan Pdt. Nus Reimas bercerita ketika mengawali perjuangannya berlayar ke Ambon dengan menumpang kapal barang. Di Ibukota Provinsi itu Pak Nus berkeinginan masuk ke Fakultas Teknik Perkapalan.

“Tetapi pada tanggal 20 Januari malam ketika LPMI bikin acara di Ambon, saya serahkan hidup. Semua cita-cita dari awal saya lupakan dan saya hanya mau melayani,” kata Pendeta Nus.

Dalam pelayanan, pemilik nama lengkap Pdt. Solfianus Reimas ini berupaya ‘enjoy’ atau menikmati setiap persoalan yang diberikan Tuhan kepadanya.

“Apa pun persoalan, saya lihat kepada Tuhan. Tuhan itu lebih besar, lebih dahsyat daripada persoalan apa pun. Just enjoy it, jalan!” ungkapnya penuh syukur.

Ibadah syukur Lima Puluh Tahun Pelayanan Pdt. Nus Reimas bersama LPMI dihadiri oleh para sahabat sepelayannya.

Pendeta Nus Reimas juga diberi kesempatan untuk memotong kue sebagai ungkapan syukur. Diiringi lagu Api Injil Terus Menyala Pdt. Nus kembali bersaksi.

“Tiap pagi sampai hari ini saya berlutut, Tuhan pakailah hidup saya sehabis-habisnya. Karena hidup ini punya nilai kalau dipakai oleh Tuhan. Kalau dipakai Tuhan, hidup pasti diberkati oleh Tuhan. Puji Tuhan!” ungkapnya haru.

Rangkain acara juga diisi persembahan pujian oleh Nowela Auparay, juara Indonesian Idol Season ke-8. Nowela mengangkat pujian berjudul ‘Goodness of God’ dan ‘Kecaplah dan Lihatlah’.

RP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *