Ki Lejar Perjalanan panjang Menjadikan Wayang Papua Menjadi Wayang Nasional

Yogyakarta kilometer.co.id Selasa, 12.7.22 , berkesempatan berbincang dengan seniman muda berdarah campuran Jawa, KEI, Papua, yang telah berhasil mengkreasikan perpaduan budaya Jawa dengan Merauke dengan menciptakan wayang kreasi yang dikemudian diberi nama wayang Papua. Sekalipun untuk memperoleh pengakuan wayang Papua secara nasional masih memerlukan waktu yang panjang untuk memperkenalkan wayang tersebut.

Berdasarkan pengamatan sehari-hari, kalau bapak dari Merauke itu tegas, cepat ambil keputusan, dan Ibu dari jogja memiliki watak teliti penuh pertimbangan, medok.

Perpaduan dari ke dua watak dan sifat dari orangtuanya Lejar, yang bernama asli lejar Daniartana, berhasil memadukannya lewat media wayang dari Jawa.

Wayang Papua kreasi Ki Lejar

Sifat dari kedua orang tuanya membuat Lejar memiliki pandangan yang berbeda dari teman-teman seusianya.
Lejar menciptakan Wayang penuh kreasi dengan mengambil cerita suku rakyat Malind terciptalah wayang Papua.

Di rumah seni di bawah komunitas Gulma yogjakarta, Lejar mengatakan bahwa wayang ada dua jenis : Pertama, wayang Tradisi, yang memiliki SOP dan kedua, wayang kreasi, tergantung kreasi masing -masing.

Wayang cuma ada di Jawa namun ceritera bisa di ambil dari suku Malind yang amat berbudaya, inilah yang di tekuni oleh Kk.Lejar.

Namun seiring dengan perjalanan waktu, wayang harus memiliki cerita”papar alumni ISI jogja.
Maka di ambilah dari kumpulan buku cerita suku Malind susunan I J.Ndiken, ajaran suku Malind mengandung ajaran, merawat alam, menghargai sesama manusia dan melestarikan kebudayaan.

Ajaran ini banyak kesesuaian di jawa, pentas yang di selenggarakan pada tanggal 10.7.22 di ruang komunitas Gulma Bantul telah mampu menyedot banyak penonton terutama kaum muda yang tentu terus harus mendapatkan bimbingan dan penjelasan” imbuh Lejar.

Usaha lejar dalam memperkenalkan wayang Papua sudah lama di lakukan di berbagai daerah bahkan sampai Manca negara, namun Pro dan kontra masih tetap ada, maka untuk menghilangkan kesalah pahaman tentang wayang Papua dirubah menjadi wayang Kk.Lejar, yang di sesuaikan dengan penciptanya” kata Lejar.

Wayang Kk.Lejar yang merupakan wayang kreasi memang dominan warna hitam, yang merupakan filosofi adalah warna yang bisa di sandingkan dengan warna apa saja merupakan kalau kita hidup penuh warna, jadilah warna yang bisa di sandingkan dengan warna apapun,wooiiii…indah.

Wayang yang bersifat metafor adalah merupakan bukti cintanya pada Papua, mencintai budayanya selamat berkarya Lejar.

 

Agus- S jogja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *