Catatan Jacob Ereste: Dari Rumah Persaudaraan Kebangsaan di PIK Akan Belanjut Ke Tempat Bersejarah di Jakarta dan Sekitarnya

JAKARTA-KILOMETER Warga RT.10, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, mengungkap kegembiraan hati usai meresmikan Balai Warga yang diberi nama Rumah Persaudaraan Kebangsaan.

Hadir pada acara itu diantaranya sejumlah wakil rakyat dan tokoh masyarakat, pada hari Minggu 13 Maret 2022 dengan acara dialog santai yang diakhirnya dengan do’a bahasa bumi. Tampak hadir kemudian Lurah Kapuk Muara, Jonson Simanjuntak

Balai Warga yang bernama Rumah Persaudaraan Kebangsaan ini, dikatakan panitia pelaksana acara atas berkat jasa besar Ibu Tina Salim. Tampak hadir diantara tamu undangan Gani Suwondo Lie SH., MH., dari DPRD DKI Jakarta, Simon Pembina PRKB. Darmadi Durianto DPR RI dan Eko Sriyanto Galgendu yang menutup acara dengan do’a bahasa bumi.

Upacara resmi di pemukiman khas mayoritas China ini, jadi semakin menarik ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya penuh hikmat dan digenapi dengan pembacaan teks Pancasila.

Komplek warga masyarakat dari perumahan yang tertata apik dan asri ini dikenal juga dengan sebutan Ka Ya Ra (Kano Layar Bahtera), hingga kemudian dilakukan dialog mulai dari minyak goreng yang langka hingga pelayanan pada air PAM Jaya yang belum dapat dinikmati oleh warga masyarakat setempat, seperti yang diakui oleh Suwondo Lie.

Keluhan tentang pelayanan air dari PT. Mandara Permai untuk warga perumahan diungkapkap oleh Cuncun selaku warga masyarakat setempat.

Masalah Pasum (Pasilitas Umum) idealnya langsung dikelola pengurus RT. sehingga pelayanam dari RT bisa lebih maksimal untuk warga, ujar Zaky.

Rudi Halim justru mempertanyakan mekanisme dan persyaratan membentuk RW yang baru, karena RT 10 Kapuk Muara Penjaringan, Jakarta Utara ini sudah terlalu banyak jumkah warganya, tak kurang dari 300 kepala keluarga, ungkap seorang warga masyarakat setempat yang terbilang aktif dalam semua kegiatan di perumahan elite Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara ini.

Acara yang berlangsung sampai menjelang magrib ini dututup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh tokoh spiritual Indonesia Eko Sriyanto Galgendu dengan bahasa bumi.

Namun rasa antusias warga terhadap dimensi dan nilai-nilai spiritual yang bisa menjawab ragam masalah yang tengah dihadapi bangsa dan negara Indonesia untuk keluar dari kemelut agar bisa menyongsong masa depan peradaban baru manusia di bumi, dialog informal tentang spiritual berlanjut hingga larut malam.

Kesepekatan pun dipadukan untuk merintis komunitas bersama pelaku dan pemerhati serta peminat untuk memahami dan menekuni laku spiritual dengan program awal pada waktu dekat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah yang dianggap memiliki nilai spiritual yang ada di Jakarta dan sekitarnya.*

Pantai Indah Kapuk, 13 Maret 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *