PARTAI INDONESIA DAMAI MENILAI PENGAKUAN TERHADAP ISRAEL AKAN PERKUAT PERDAMAIAN DUNIA

Kilometer.co.id, Jakarta-Perkembangan diplomasi perdamaian berkaitan dengan Timur Tengah  makin menggeliat. Kita mencatat belakangan ini beberapa negara di Timur Tengah telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Kita bisa mencatat bulan September 2020 Uni Emirat Arab dan Bahrein menjalin hubungan resmi dengan Israel. Bulan Desember ini kita lihat Sudan dan Maroko juga sudah resmi mengakui Israel. Bulan ini mencatat juga satu negara non-Islam Buthan mengakui Israel. Pendekatan-pendekatan bilateral Israel-Saudi Arabia diharapkan akan bermuara pada hubungan diplomatik. Di bawah permukaan kedua negara sebenarnya telah menjalin berbagai kerjasama, tinggal menunggu formalitasnya.

Perkembangan ini akan memperkuat perdamaian di Timur Tengah dan tentunya dunia secara keseluruhan, karena jika terjadi perang di Timur Tengah seperti pada masa-masa lampau akan berdampak terhadap perdamaian dunia juga. Demikian dikemukakan Mangasi Sihombing, Wakil Ketua Umum Partai Indonesia Damai (PID).

 Ketua Umum PID, Ir. Apri Hananto Sukandar M.Pd., mengemukakan bahwa 164 dari 192 negara anggota PBB telah mengakui Israel. PID menilai perlu pada waktunya nanti Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Islam juga akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel seperti halnya pernah dicoba diupayakan oleh almarhum Presiden Abdurrahman Wahid. Untuk saat ini sejumlah warga Indonesia sedang belajar di Israel khususnya di bidang teknologi pertanian. Israel memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang teknologi modern berbagai bidang termasuk teknologi militer.

 Kita akui bahwa penjalinan hubungan diplomatik beberapa negara Timur Tengah dengan Israel belakangan ini tidak terlepas dari usaha presiden Amerika Serikat Donald Trump yang juga melihat perlunya Israel dan Palestina hidup saling berdampingan. Memang akan sulit membayangkan terciptanya perdamaian yang langgeng di timur Tengah tanpa penyelesaian masalah Palestina. Karena itu dunia perlu mendukung langkah-langkah penyelesaan masalah Palestina secara konprehensif dan adil. Demikian ditambahkan Mangasi yang pernah berkarir di Kementerian Luar Negeri.

 

Jakarta, 17 DESEMBER 2020

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *