Kilometer.co.id Jakarta Rapat paripurna DPR menetapkan politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Puan Maharani sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024, Selasa malam (1/10/2019). Pemilihan dan penetapan Ketua DPR kali ini tampak berbeda jika dibandingkan dengan pemilihan ketua DPR periode sebelumnya.
Pada periode sebelumnya pimpinan DPR dipilih dengan mekanisme paket oleh seluruh anggota DPR melalui voting, sementara kali ini, Puan terpilih karena partainya menjadi pemenang Pemilu 2019.
Ucapan kepada Puan pun mengalir deras dari berbagai pihak, termasuk dari salah satu organisasi milenial terbesar di Indonesia, Generasi Optimis (GO) Indonesia. Sekretaris Jendral (Sekjen) GO Indonesia, Tigor Mulo Horas Sinaga, mengatakan, “Selamat kepada Mbak Puan, perempuan pertama Indonesia yang menjadi Ketua DPR RI. Generasi Optimis Indonesia sangat bangga ada seorang perempuan yang menjadi Ketua DPR RI,” Rabu (2/9/2019).
“Emansispasi dan kesetaraan gender dalam politik Indonesia telah mencapai puncaknya, karena sudah pernah ada Presiden wanita pertama, kini Ketua DPR RI juga dijabat oleh seorang wanita. Ini adalah catatan sejarah politik yang patut dibanggakan,” ucap Horas.
Pimpinan DPR, menurut UU MD3 yang sudah direvisi, berjumlah lima orang berasal dari partai politik peringkat lima besar dalam Pemilu 2019. Maka dari itu, Ketua dan Wakil Ketua DPR ditentukan secara internal oleh lima fraksi yang memiliki kursi terbanyak itu, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai NasDem.
Horas mengutarakan optimismenya bahwa Puan akan memimpin DPR RI dengan ekselen bersama empat Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsudin dari Fraksi Partai Golkar, Sufmi D. A dari Fraksi Partai Gerindra, Muhaimin Iskandar dari Fraksi PKB, dan Rahmat Gobel dari Fraksi Partai NasDem.
“Mbak Puan kan punya empat Wakil Ketua yang kaliber ya, saya optimis wajah dan kinerja DPR RI kita akan lebih baik ke depan. Apa lagi PDIP dan Gerindra tampak mulai mesra kembali, jadi ini harapan dan optimisme baru bagi bangsa kita,” ujar Horas yang juga pakar politik dan manajemen itu.
Senin (1/10/2019), Puan yang tampak mengenakan kebaya merah bersama empat pimpinan DPR lainnya, membacakan sumpah sebagai pimpinan DPR yang dipimpin Ketua Mahkamah Agung Muhammad Hatta Ali, dalam rapat paripurna yang dipimpin pimpinan DPR sementara Abdul Wahab Dalimunthe dan Hillary Brigitta Lasut
Horas mengatakan, “Penetapan Mbak Puan sebagai Ketua DPR adalah sejarah baru bagi parlemen Indonesia, untuk pertama kali seorang politisi perempuan menjabat sebagai Ketua DPR. Ini seperti melanjutkan tradisi serba pertama dalam trah politik Soekarno. Proklamator kemerdekaan Indonesia tersebut menjadi presiden pertama Republik Indonesia. Putrinya, Megawati Sukarnoputri, menjadi presiden perempuan pertama Republik Indonesia, dan kini cucu Sukarno, putri dari Megawati, menjadi Ketua DPR perempuan pertama.
Sekjen GO Indonesia menambahkan, “Perhatikan dalam pidato pertamanya sebagai Ketua DPR, Mbak Puan itu tegas lho menyerukan bahwa kepemimpinan DPR bersifat kolektif kolegial harus diwujud-nyatakan dengan membangun semangat kebersamaan, semangat kerja bersama, dan jiwa bergotong royong.”
Seperti diketahui sebelumnya, dalam pidato pertamanya, Puan mengatakan, “Semangat gotong royong dapat mengoptimalkan tugas dan fungsi kita sebagai wakil rakyat, dengan mengomunikasikan berbagai masukan, saran,dan dukungan dari segenap anggota Dewan yang berhimpun dalam fraksi-fraksi, komisi-komisi, serta berbagai alat kelengkapan DPR lainnya.”
Pidato tersebut, Horas menilai, sebagai sebuah aksi positif dalam menebar optimisme kepada rakyat Indonesia, terutama kepada generasi muda Indonesia yang pesimis terhadapa kondisi perpolitikan negeri ini. “Pidato Mbak Puan itu selaras dengan perjuangan dan marwah Generasi Optimis Indonesia. Oleh sebab itu kami senang sekali Mbak Puan terpilih sebagai Ketua DPR RI. Ada harapan dan optimisme baru bagi generasi ini,” kata Horas.
Horas juga mengapresiasi Puan yang mengingatkan seluruh anggota DPR bahwa mereka terpilih sebagai anggota legislatif berdasarkan proses pemilu yang demokratis. Sebab, menurut Horas, hasil Pemilu 2019 adalah perwujudan dari kedaulatan rakyat, dan merupakan kewajiban konstitusional seluruh anggota DPR untuk melaksanakan hasil Pemilu melalui fungsi-fungsi DPR, yaitu legislasi, anggaran, pengawasan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat. “Jadi, wakil rakyat jangan lupakan janji-janji pada waktu kampanye. Mbak Puan benar sekali dalam pidatonya, mengingatkan panggilan utama sebagai wakil rakyat,” ujar Horas.
Perjalanan Puan ke DPR RI sendiri terlihat mulus. Dari hasil Pemilu 2019 Puan meraih suara terbanyak di tingkat nasional dengan perolehan suara 404.034 suara di Daerah Pemilihan Jawa Tengah V.
Horas mengatakan bahwa GO Indonesia mendukung dan mendorong Puan melakukan peningkatan kinerja DPR RI yang selama ini citranya jatuh di mata masyarakat.
GO Indonesia sendiri mulai mencuat namanya ketika mendukung Veronica Tan maju ke Pemilihan Wali Kota Medan 2020 dan Dhimas Anugrah di kontestasi suksesi Wali Kota Risma di Surabaya tahun depan. Organisasi yang diketuai Jeni Widianingrum itu hingga kini terus bergerak mencari bibit-bibit muda berkualitas yang berpotensi menjadi pemimpin daerah di masa depan.