Dr. Erastus Sabdono : Sesama STT Mari Kita Bersinergi dan Jangan Saling Berkompetisi

Jakarta, kilometer.co.id – Ketua Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) Pdt. Dr. Erastus Sabdono M.Th, memberikan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Teologi “IKAT” (STT “IKAT”). Erastus memberi kuliah dari perspektif “Pendidikan Teologi yang Menghasilkan Transformasi Hidup Melalui Pembentukan Kerohanian”. Keprihatinan terhadap kondisi Kekristenan di Eropa membuka Kuliah Umum yang dibawakannya. Dari “kacamatanya”, Erastus melihat masyarakat Barat seperti sebuah komunitas yang tidak pernah mengenal Injil. Padahal, nenek moyang mereka adalah orang-orang Kristen. “Mereka seperti masyarakat yang tidak pernah mengenal injil. Pengaruh keduniawian dan sekularisme begitu kuat mencengkram mereka. Juga isme-isme lain yang jauh mencengkeram mereka, sehingga mereka jauh dari kebenaran injil,” ujar Erastus Sabdono di Kuliah Umum yang dipandu oleh pengasuh rubrik Keluarga di Majalah Gaharu, Ps. Thomas Gunawan S.Th. Thomas Gunawan sendiri beberapa waktu lalu pernah terlibat aktif sepelayanan mendampingi Pdt. Dr. Erastus Sabdono dan kini terdaftar sebagai salah satu mahasiswa STT IKAT untuk program Doktoral.

Dalam korelasinya dengan keberadaan Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia, Erastus berpandangan fakta tersebut harus menjadi sebuah cerminan sampai sejauh mana peranan STT dalam memberi warna bagi masyarakat luas. “Ini bisa menjadi pelajaran untuk kita. Kita bisa bercermin dari fakta empiris. Demikian pula dengan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi di negeri ini. Seberapa jauh lulusan sekolah-sekolah tinggi teologi yang terakreditasi mewarnai  masyarakat kita, khususnya masyarakat Kristen?” tanyanya.

Erastus turut membahas seputar masalah moral yang dewasa ini telah menjadi persoalan serius di tengah para hamba Tuhan. Menurutnya masa perkuliahan ikut menentukan pembentukan karakter seorang mahasiswa. Untuk itu dia mengimbau, agar mahasiswa STT dapat mewaspadai segala bentuk godaan yang datang, sejak dini. “Mahasiswa teologi tidak jaminan lebih rohani, daripada mereka yang tidak kuliah di jurusan teologi. Bahkan tidak sedikit yang moralnya lebih rendah,” ungkap Erastus Sabdono.

Dalam Kuliah Umum itu Erastus juga menyampaikan penekanan soal pembentukan karakter kerohanian yang ditandai oleh Kesucian, Kekekalan, dan Maksimalisasi. Dia kemudian berpesan bahwa transformasi akan terjadi bila didahului sebuah kemauan untuk mentransformasi diri sendiri. “Pembentukan kerohanian maksudnya adalah pembentukan karakter menurut karakter Kristus. Tidak mungkin kita mentransformasi orang lain, jika kita tidak mentransformasi diri sendiri,” tegas Pendeta asal Surakarta itu. Di penutup, Ketua STT Ekumene itu mengajak para lektor di “IKAT” untuk giat dalam mempersiapkan generasi penerus gereja yang andal. “Kita harus bangkit mempersiapkan mahasiswa-mahasiswa STT “IKAT” menjadi orang-orang yang berkualitas di masa depan,” tutupnya.

Erastus Sabdono tak lupa menyampaikan untuk sesama STT tidak saling bersaing dan berkompetisi, “Marilah kita saling bersinergi dan bekerja sama.” Sementara itu, Rektor STT IKAT Dr. Jimmy MR. Lumintang MA, MBA, MTh menyambut baik apa yang disampaikan tersebut, “Kami di STT IKAT siap bekerja sama dengan baik untuk membangun Kekristenan yang kokoh dan militan dan bersama membangun bangsa ini.” [RA]

[RA]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *