Kilometer.co.id Manokwari Jaringan Damai Papua (JDP) menyesalkan telah terjadinya penyerangan terhadap pos keamanan Tim Gabungan Satgas Yonif R.321/GT dan Kopassus di Mugi Mam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) pukul 16:30 wit.
Dimana akibatnya, diduga jatuh korban jiwa yaitu meninggal dunia 6 orang prajurit TNI, serta 9 orang prajurit lain diduga ditangkap atau ditawan oleh kelompok penyerang dari kelompok yang disebut Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP).
Sedangkan 21 prajurit TNI lainnya masih belum terkonfirmasi posisi dan situasi mereka hingga saat ini. Sebagai Juru bicara JDP dalam berbagai kesempatan, kami telah menyerukan digunakannya cara-cara pendekatan kemanusiaan antar berbagai pihak yang terlibat konflik bersenjata di Tanah Papua. Baik dari pihak negara yang dipersonifikasikan dengan aparat keamanan TNI dan Polri, maupun pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang selalu disematkan berbagai sebutan oleh pihak TNI dan Polri.
Akan tetapi seruan JDP dan masyarakat sipil di Indonesia maupun Tanah Papua selalu bagai bertepuk sebelah tangan. Karena pendekatan militer atau keamanan (military approach/security approach) masih selalu dikedepankan oleh negara.
JDP yakin bahwa akibat penyerangan tersebut akan menimbulkan terjadinya operasi keamanan untuk mengejar para penyerang tersebut. JDP yakin masyarakat sipil asli Papua yang ada di sekitar dan atau dekat dengan Pos Keamanan Mugi Mam akan ikut terdampak akibat operasi militer balasan terhadap penyerangan Sabtu lalu tersebut.
Sehingga JDP sekali lagi mendesak negara melalui Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintahannya untuk seyogyanya membuka dialog kemanusiaan yang damai dengan pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai kelembagaan pejuang separatis Papua demi menyudahi konflik bersenjata yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun ini. CW