Kilometer Solo “Kalo mau belajar Melihat indonesia lihatlah kota Surakarta” kutipan ini disampaikan presiden sukarno pada pembukaan Pekan Olahraga Nasional 1 di kota Surakarta mungkin masih relevan terhadap perkembangan zaman saat ini pasalnya Perayaan Natal 2022 berjalan hikmat dan penuh toleransi di kota Bengawan ini.
toleransi dan sikap pruralisme ini menjadi komitmen yang terwujud nyata di bawah kepemimpinan anak muda Gibran Rakabuming ini membuat solo menjadi kota toleransi berdasarkan indek kota toleransi tahun 2021 yang dikeluarkan Setara Institute.
keberhasilan gibran ini kita lihat dari ornamen yang meriah dihalaman dan jalan depan balaikota surakarta mengapa demikian karena komitmen Gibran mewujudkan solo sebagai kota pariwisata dengan petunjukan di tunjukan dengan perayaan setiap hari besar umat beragama di kota ini akan di rayakan dengan pemasangan ornamen ornamen yang bagus dengan penuh kemeriahan di balaikota tersebut.
ornamen mungkin sekedar hiasan namun sikap elaborasi sang walikota yang serius menjadikan kota ini sebagai kota bersama serta selaras mewujudkan pertunjukan sehingga menghadirkan sebuah nuansa kota budaya dan kota pariwisata ini harus di apresiasi.
setidaknya semua perayaan hari besar Umat beragama dirayakan dengan sama sehingga mewujudkan rasa keadilan dalam beragama sehingga menghadirkan rasa memiliki pemimpin dan kota yang peduli terhadap semua umat beragama.
bayangkan islam di kota surakarta itu memiliki populasi 79,1 persen mayoritas disusul umat kristiani 13,6 persen dan umat katolik sebesar 6,89 persen dan sisanya Memeluk agama lain menurut data dinas kependudukan dan catatan sipil kota Surkarta
namun sesuai komitmen Mas Walikota surkarta akan mengadakan peringatan hari besar umat beragama maka kota surakarta akan ikut memeriahkan dengan ornamen di depan balaikota terwujud nyata dan petut kita apresiasi.
hal ini tentunya sikap tegas dan berani serta wujud nyata sikap toleransi tidak peduli seberapa besar populasi dan angka pemeluknya semua sama dan setara natal 2022 dan hari raya idul fitri 2022 sama sama ada ornamen peringatan di depan balaikota surakarta begitupun untuk agama lainnya.
kita Sama sama Ingat di tahun 2019 dimana balaikota di demo di era kepemimpinan walikota sebelumnya dimana demo di lakukan DSKS menuntut penghapusan simbol yang di duga mirip salib dengan alih alih menjaga syariat padahal itu bukan hukum dari negara kita namun sayangnya saat itu kurang ketegasan walikota Fx Hadi Rudyatmo sehingga menerima tuntutan tersebut padahal sah sah saja jika kita mau mengunakan simbol simbol apapun asal tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku di negara kita.
sikap sikap diatas yang pernah terjadi di kota surakarta ini sangat melukai kerangaman dan tidak bisa terjadi lagi sehingga kita harus berikan sebuah penghargaan dimana Gibran teguh mampu memimpin kota tanpa riya riya intoleransi yang dimana di kota lain masih menjadi masalah yang lebih parah bahkan pemimpin dari kota dan kabupaten justru jadi aktor utama sikap intoleransi tersebut.
seperti kita ketahui dilebak banten walikota melarang ibadah natal di lakukan disebuah kecamatan dengan alasan tidak ada gereja padahal ada umat kristiani di kecamatan tersebut adalah bentuk diskriminasi dan sebuah cacat moral seorang bupati yang seharusnya bisa saja pemerintah provinsi dan kemendagri berikan teguran keras karena haltersebug adalah sikap intoleransi.
namun berbeda di kota Surakarta mas Wali dorong bahkan terlibat aktif dalam menyiapkan dan memantau langsung persiapan persiapan di lapangan jelang perayaan natal, bahkan sampai menyediakan ornamen di depan balaikota sebagai bentuk penghargaan dan sikap toleransi yang telah di komitmenkan oleh walikota surakarta sehingga dijaman walikota gibran tidak ada lagi masalah masalah umat yang terjadi karena sikap adil dan tegas untuk toleransi dan prulalisme seorang pemimpin.
solo rumah semua umat beragama, walikota mas Gibran adalah pemimpin semua umat beragama di kota Surakarta dan perayaan Natal dikota surakarta berjalan damai dan meriah banyak warga berdatangan di balaikota untuk berfoto dan bergembira serta merayakan natal dengan Damai dan penuh toleransi
selamat natal dan tahun baru bagi saudara saudara ku yang menjalankan damai natal menyertai
Oleh : Muhammad Natsir Sahib
(Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia)