Partai Kristen Harus Memiliki Wawasan dan Iman sebagai Pengikut Kristus

Kilometer.co.id Jakarta,Kelima kalinya, Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA Indonesia) menggelar Diskusi Daring, Hari ini, Selasa (19/05/2020). Pada diskusi kali ini, peserta diajak untuk mendengar pernyataan, masukan, kritik dan harapan dari beberapa prespektif kaum wanita mengenai peluang Partai Kristen di pemilu 2024. Dipandu oleh Ricardo Marbun Jurnalis Pewarna Indonesia, diskusi yang berlangsung dua jam dan diikuti peserta dari beberapa LSM,pengusaha,aktivis perempuan dan anak,alas gereja dan akademisi uki.

Angelica Tengker ketua KKK mengatakan tantangan roh partai itu sendiri punya wawasan dan iman sebagai pengikut Kristus,ini yang bias menjadi kendala pemenuhan kuota dan suara biasanya partai akan terjebak di sana. Kesulitan dari segi jumlah kekuatan suara dari sisi perempuan,kaum Nasrani ada di mana-mana dan punya peran serta pengaruh.

Harti Hartidjah aktivis dan pengusaha dengan dialog ini perempuan-perempuan Kristen banyak yang punya kompetensi,orang Kristen banyak yang menganggap politik itu kotor. Dengan parpol Kristen juga bias untuk menyalurkan suara kenabian kita.

Jeannie Latumahina aktivis perempuan dan anak,harus menolak politik identitas data dilapangan 290 jt,80% karena Pancasila sudah menjadi ideologi inklusif untuk kebangsaan kita saat ini,bicara data satu partai punya peluang-peluang itu tetap ada mengingat jumlah pemilih 15%. Masalah kader-kader perempuan Kristen sudah diambil partai-partai nasionalis di Indonesia,yang berperan adalah pemimpin ormas-ormas Kristen. Bagaimana memotivasi persatuan umat Kristen, Disamping itu kualitas kader dan pemimpin juga bukan sekedar mengkritik cari upaya untuk menarik perhatian keparpol kristen. Harus punya karya kongkrit dalam kehidupan masyarakat,punya program.

Clartje Tamawiwy Ketua BPHJ Hermita syallom, perempuan dalam diri punya kekuatan unik walaupun sering di anggap lemah. Tapi perempuan adalah mitra laki-laki, demikian juga dalam perpolitikan dalam sejarah ketertarikan perempuan dalam perpolitikan selalu meningkat. Dengan kemuculan parpol kristen akan memberi ruang gerak lagi kepada kaum perempuan untuk menyuarakan kepentingan dan eksistensinya. Tidak cukup hanya ada di parpol-parpol yang ada sekarang ini,dorong perempuan melek politik. Banyak perempuan kompeten di bidang-bidang lain, sekarang harus melek politik di sanalah jalan perjuangan kesetaraan gender.

Sherina Kawiirang pengusaha dan ketum PGPI pembaharuan, Sangat penting bagi umat Kristen untuk punya parpol sendiri,memang sudah ada parpol-parpol yang juga menerima kader kristen. Tapi visi misinya tetap beda tapi masalahnya sulit bersatu harus ada edukasi lebih banyak,kalua mau ada perubahan lebih baik untuk kepentingan Kristen ya kita harus bersatu. Kita berjuang dari bawah sampai atas tapi dengan tokoh-tokoh yang sudah bergabung dengan parpol saat ini?harus menggandeng media,ini bias menentukan perolehan suara.

Anti Suleman Akademisi dari Universitas Kristen Indonesia mengatakan “Memang partai Kristen akan membawa politik Identitàs, kita menolak politik identitas tapi tidak menolak partai kristen. Kekurangan perempuan di parlemen karena kurang edukasi, kurang latihan. Solusinya harus sering membuat forum, bicara di forum agar terlihat kualitasnya. Partai Kristen harus punya visi dan misi yang jelas dan integritas yang baik. Harus jadi pokok anggur yang benar. Membuaf program program yang tepat sasaran. Jangan korupsi. Kalau ada yang tidak setuju itu karena capek berjuang” Terangnya.

Liestje Sumampouw Ketum Gereja Protestan Indonesia mengatakan “Membuat partai kristen dalam tanda kutip apa yang mau dijual? Visi misinya samakah dengan partai lainnya. Porsoalan internal ktisten adalah gereja tidak bisa bersatu, berbeda secara idiologis . Dorongan dari arus bawah sangat kuat mendirikan partai kristen” ungkapnya.

ELisabeth Adolfina Komesak, seorang akademisi dari STT Paulus Medan yang pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati di NTT mengatakan “Umat Kristen memiliki sekitar 23 juta populasi, maka potensi dan peluangnya sangat memungkinkan. Modal human capital membutuhkan tokoh nasional pemersatu, butuh dana politik yang besar sekali, siapa yang akan menyediakan itu?

Tapi kalau semua bersatu pasti bisa ditangani. Kedepan perbaiki komunikasi. Satukan visi dan misi supaya kepentingan Kristen terpehatikan. Kalau mau aman memang kita sebaiknya ada di mana-mana. Tapi apakah kepentingan kita diperhatikan, kelompok milenial harus diperhatikan, bagaimana menangkap momentum untuk kepentingan Kristen. Saya sudah menghubungi 10 orang tokoh Kristen di Sumut dan NTT mereka sangat mendukung berdirinya partai Kristen” Ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *