Kilometer.co.id; Kebumen- Keadaan ekonomi yang kurang beruntung mendorong Bambang Soeprapto (41) menciptakan sebuah mesin pembuat karet gelang. Lelaki yang hanya tinggal dengan ibunya memulainya dengan membuat rancangannya. Awal rancangan Bambang melihat cara kerja Alat potong kertas. Dan alat potong kertas inilah yang dipakai sebagai pemotong bahan untuk hasilkan karet gelang.
Alat yang di ciptakan oleh Bambang ini masih sebatas alat daur ulang. Sebab untuk bahan bakunya dari ban dalam bekas sepeda motor. Untuk bahannya ini ia sudah tahu kualitas ban dalam bekas salah satu merek terkenal. “Ban dalam IRC lebih kuat “, cetus Bambang
Bambang menceritakan bahwa mesinnya ini sudah produksi karet gelang selama 5 tahun. Tiap harinya produksi karet gelang sebanyak 10-20kg dalam 6jam. “Saya jual perkilo karet gelangnya 18.000 rupiah”, ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa produksinya ini masih belom bisa memenuhi permintaan, dengan alasan mesinnya masih butuh di sempurnakan. “Mesin saya ini masih butuh beberapa penyempurnaan, sehingga hasilnya bisa lebih baik lagi”jelasnya. Mesin produksi buatan Bambang ini digerakan oleh 2 Dinamo dan membutuhkan listrik yg cukup besar. “Tapi Tegangan 1300 watt sudah bisa menghidupkan mesin ini” tandasnya.
Diakui Bambang mesinnya sudah banyak diketahui orang didesanya. Desa Kedungwinangun kecamatan Klirong. Meski demikian Jemaat Gereja Kristen Kerasulan Indonesia (GKKI) cabang keduwinangun belum ada dari pemerintah desa atau daerah yang memberi perhatian.
Meski tanpa perhatian khusus Bambang Soeprapto tetap menjalankan mesin produksi karet gelangnya demi menghidupkan Ekonomi.
(endharmoko)