Jakarta, kilometer.co.id – Tiga Rukun Warga (RW) di Jakarta Utara bersiap menghadapi penilaian Program Kampung Iklim (ProKlim) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Diharapkan penilaian itu membuahkan hasil positif atas segala kesiapan yang dilakukan selama ini. Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Meilana Hakim mengatakan, tidak mudah dalam menciptakan ProKlim di Jakarta Utara. Perubahan perilaku pola pikir atas kesadaran lingkungan menjadi hal utama dalam menciptakan ProKlim tersebut.
“Yang penting dari ProKlim ini adalah gerakan. Merubah perilaku pola hidup. Tidak sekadar infratruktur yang mudah dibangun dalam sekejap,” kata Ali, usai menyambut kedatangan tim penilai ProKlim dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, di RW 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (24/6). Perilaku pola hidup tersebut, dijelaskannya dimulai dari hal terkecil seperti pemilahan sampah rumah tangga mulai dari rumah. Jika gerakan itu sudah berjalan di lingkungan masyarakat, maka siapapun pemimpinnya, keindahan lingkungan akan selalu terjaga.
“Jadi ini bukan sekadar siapa pemimpinnya. Tapi bagaimana kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya itu sendiri,” jelasnya. Diketahui, RW 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading mengunggulkan program bank sampah ‘The Gade’ dalam penilaian ProKlim ini. Selain itu, warga sedang merintis program reduksi sampah organik dengan menggunakan cacing. Ada pula penampungan air hujan untuk dimanfaatkan dalam penghijauan serta biopori untuk mengantisipasi genangan air. “Mengurainya lebih cepat. Perbandingannya satu kilogram cacing mereduksi satu kilogram sampah rumah tangga,” tutupnya. [Johan Sopaheluwakan]