Jakarta, kilometer.co.id – Kehadiran tokoh-tokoh dari tiga Aras (PGI, PGLII dan PGPI) serta Pembimas Kristen Kanwil Kementerian Agama RI DKI Jakarta, Lisa Mulyati, S.Sos, M.Si turut memengaruhi ibadah dan Perayaan Natal Nusantara yang digagas Pewarna (Persatuan Wartawan Nasrani) yang kemudian berkolaborasi dengan ormas Kristen seperti API (Asosiasi Pendeta Indonesia), GMKI (Gerakan Muda Kristen Indonesia), MUKI (Majelis Umat Kristen Indonesia), Formag (Forum Masyarakat Antar Gereja), Bamagnas (Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional), PPHKI (Perhimpunan Profesi Hukum Kristen Indonesia), GMDM (Garda Mencegah Daripada Mengobati) dan tiga Sekolah Tinggi Teologia (STT Sunsugos, STT Pokok Anggur, STT IKAT). “Kejarlah Damai Sejahtera dan Hidup Saling Membangun” dijadikan tema ibadah dan perayaan yang diadakan di Function Hall Rehobot Ministry, Lantai V Mall Artha Gading, Jakarta Utara, pada Rabu sore (09/01/19)
Ibadah dimulai dengan suasana sukacita oleh Onesimus Kilikili serta tim pemuji dan pemusik dari API, serta persembahan pujian dari STT Sunsugos dan STT Pokok Anggur. Artis Tina Toon tampil prima membawakan dua lagu. Tina sempat berbagi kesaksian dan menuturkan harapannya di hadapan 400-an undangan yang datang dengan mengenakan pakaian adat, bahwa tahun yang baru mesti diisi dengan sebuah kesungguhan dalam melayani Tuhan. “Mudah-mudahan di tahun ini kita bisa setia melayani lebih lagi untuk Tuhan dan sesama,” ujar Tina sesaat sebelum membawakan pujian berjudul “Hidup Ini Adalah Kesempatan”. Tina juga berkisah bahwa pertolongan Tuhan begitu dirasakan sepanjang hidupnya. Untuk itulah ia mengajak hadirin untuk senantiasa berserah kepada penyertaan Tuhan di tahun yang baru ini. “Baru memasuki tahun 2019 kita tidak tahu apa yang terjadi. Tapi saya percaya kalau kita telah ditolong oleh Tuhan pada tahun-tahun sebelumnya, maka Tuhan yang sama akan menolong kita di tahun yang baru ini,” ucapnya kembali sebelum melantunkan pujian “Bersama-Mu”,
Clara Panggabean tampil membawakan lagu Silent Night mengiringi seremoni ‘Lilin Natal’. Sejumlah pimpinan aras, ormas Kristen, perwakilan Kementerian Agama Republik Indonesia maupun gereja turut serta dalam prosesi terang Lilin Natal. Nampak di latar depan sebagai representasi aras dan ormas yaitu dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Haposan Sianturi dan Pdt. Dantje Wulur yang mewakili Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI). Untuk PGLII diwakilkan oleh Pdt. R.B. Rory. Sedangkan dari MUKI, diwakili langsung oleh Ketua Umum Djasarmen Purba. Ikut dalam prosesi itu pula Pdt. Brigjen (Purn) Harsanto Adi yang mewakili API serta Ketua Umum PEWARNA Indonesia Yusuf Mujiono. Sementara itu untuk gereja, diwakili oleh Ketua Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI) Pdt. Erastus Sabdono. Dari GMDM, diwakili oleh Pdt. Jefri Tambayong.
Refleksi Natal Pdt. Dr. Erastus Sabdono. Erastus memberi penekanan kepada tema yang membahas seputar hidup dalam damai sejahtera dan membangun di dalam Tuhan. “Saya kira tema-tema seperti ini merupakan tema yang tidak asing. Jujur memang mudah kita menyusun redaksional kalimat tema dan subtema. Seringkali tema datang tidak menambah dan pulang tidak mengurangi. Tidak ada pertanggung jawaban terhadap tema-tema yang diusung, yang disusun seindah-indahnya. Terdengarlah serohani-rohaninya. Apakah kita sungguh-sungguh berkomitmen untuk mengejar damai sejahtera dan hidup untuk membangun?” tanyanya. Secara mendalam Pdt. Erastus juga mengurai tentang hidup yang berkenan di dalam Tuhan. Dengan tegas ia menggarisbawahi, bahwa mustahil untuk mencapai sebuah kedamaian tanpa melalui cara-cara yang dikehendaki Tuhan, yakni sebuah kerinduan untuk hidup dengan berkaca pada karakter-Nya. “Tidak mungkin kita memiliki damai Tuhan kalau kita tidak memiliki karakter-Nya,” tegasnya. Erastus juga mengingatkan agar pewarta Kristen, khususnya PEWARNA Indonesia menyadari salah satu tugas perannya dalam membangun umat melalui pewartaan. Meski pun, lanjutnya, pewarta sendiri kerap diperhadapkan dengan kondisi yang penuh keterbatasan. Dalam konteks Natal, Erastus berkata, bahwa tempatnya selalu terbuka untuk digunakan oleh umat yang memiliki kerinduan memuji nama Tuhan. “PEWARNA harus memiliki peran, sebab tulisanmu bisa lebih tajam dari khotbah pendeta di mimbar. PEWARNA harus cerdas dan berhikmat. Saya mengerti kondisi mereka, sebab beberapa kali saya bersama mereka dalam beberapa kesempatan. Saya mengatakan, gunakanlah tempat ini sebab tempat ini merupakan rumah Tuhan.”Sesi pertama ini ditutup dengan Doa Syafaat oleh perwakilan 3 aras gereja. Acara yang terbagi dalam dua sesi, ibadah dan perayaan, sesi pertama setelah Refleksi Natal Pdt. Dr. Erastus Sabdono, ditutup penampilan Stephanie Erastus.
Sesi kedua, kembali Clara Panggabean tampil menyanyikan lagu ciptaan Franki Sahilatua ‘Rumah Kita Pancasila’ dilanjut dengan lagu kebangsan ‘Indonesia Raya’. Tampil membawa sambutan mewakili Penasihat Pewarna Indonesia yakni John SE Panggabean, SH menyampaikan bahwa Natal Nusantara yang digagas Pewarna Indonesia perlu diapresiasi tinggi karena mampu menyatukan Aras Gereja dan Ormas Kristen. “Sebagai penasihat saya menyampaikan terimakasih kepada pimpinan PGI, PGLII, PGPI juga pimpinan ormas MUKI, API, GMDN dan lainnya, telah bersama-sama menyukseskan acara ini. Juga kepada Pdt Erastus Sabdono yang telah menyokong dan memfasilitasi acara. Tak lupa kepada jurnalis yang tergabung di Pewarna Indonesia tetaplah berkarya,” pungkasnya.
Mewakili panitia Pdt Joice E. Raranta MTh menyatakan dalam sambutan singkatnya yang apik, bahwa acara ini yang dipersiapkan dalam waktu singkat dengan dua kali rapat panitia. Kalau ini bisa berjalan baik itu semua karena anugerah Tuhan. “Persiapannya hanya dua minggu, terimakasih atas dukungan semua pihak, Pak Erastus, pimpinan Aras Gereja dan Ormas Kristen. Tentu semuanya bukan karena kekuatan panitia tapi karena mengandalkan Tuhan,” tuturnya.
Usai sambutan yang masing-masing mewakili tiga aras gereja, Alfonso Sahetapy membawakan dua lagu mendapat sambutan hangat, begitupun penampilan PGLII Choir. Rangkaian ibadah dan perayann Natal Nusantara yang diselenggarakan PEWARNA Indonesia bersama dengan lembaga aras dan ormas Kristen menuai pujian dari para tokoh dan disebut berhasil menyandingkan para tokoh yang selama ini terkesan sulit ‘duduk bersama’. Acara ditutup dengan sambutan Ketua Umum MUKI (Majelis Umat Kristen Indonesia) Djasarmen Purba SH memberikan Ulos kepada Pdt Dr. Erastus Sabdono dilanjutkan dengan Manortor. Yusuf Mujiono, Ketua Umum Pewarna mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung ibadah dan perayaan Natal Nusantara 2019 ini. “Semoga kita akan terus bersinergi bersama menyatukan segala perbedaan dengan berkarya bersama bagi bangsa dan negara.” [RA]